Selamat datang di artikel blog belajarbahasa.id – Kalimat merupakan unit terkecil dalam bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pikiran atau gagasan. Ada berbagai jenis kalimat, termasuk kalimat simpleks, kompleks, majemuk, dan majemuk kompleks. Dalam artikel ini, kami akan fokus pada contoh kalimat kompleks dan memberikan gambaran tentang struktur dan jenis kalimat kompleks yang ada.
A. Pengertian Kalimat Kompleks
Kalimat simpleks adalah tipe kalimat yang hanya terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Dengan kata lain, kalimat simpleks merupakan kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa. Karena hanya terdiri dari satu predikat, sudah barang tentu kalimat simpleks hanya memberikan satu informasi.
Kalimat merupakan unit terkecil dalam bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pikiran atau gagasan. Salah satu jenis kalimat yang sering digunakan adalah kalimat kompleks. Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih klausa yang saling terkait dan membentuk gagasan yang lebih contoh kalimat kompleks. Klausa adalah unit struktural dalam kalimat yang memiliki subjek dan predikat.
Ada dua jenis kalimat kompleks, yaitu contoh kalimat kompleks paratatik dan kalimat kompleks hipotatik. Kalimat kompleks paratatik terdiri dari dua klausa yang setara, sedangkan kalimat kompleks hipotatik memiliki klausa utama dan klausa subordinat. Klausa subordinat bergantung pada klausa utama dan memberikan informasi tambahan atau penjelasan lebih lanjut.
Oleh karena itu, kalimat simpleks juga bisa disebut dengan kalimat tunggal. Perhatikan contoh kalimat simpleks di bawah ini:
- Bapak itu dokter bedah. [S,P]Mereka membuat roti [S,P,O]
- Kepandaian Winda sudah diakui teman-temannya [S,P,Pel]
- Kami berangkat pagi [S,P,K]Diam! [P]
Ketiga contoh kalimat tersebut adalah kalimat simpleks karena hanya ada satu predikat dan satu subjek. Pada contoh kalimat imperatif, umumnya subjeknya tidak ditampakan. Pada kalimat “diam!”, bentuk lengkapnya adalah “kamu diam!”
Contoh Kalimat Kompleks
Contoh kalimat kompleks memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari kalimat-kalimat lain. Berikut adalah ciri-ciri yang dapat mengidentifikasi sebuah kalimat sebagai kalimat kompleks:
- Mengandung lebih dari satu klausa: Kalimat kompleks terdiri dari dua atau lebih klausa yang saling terhubung. Klausa-klausa ini dapat berupa klausa utama dan/atau klausa subordinat.
- Memiliki struktur yang lebih kompleks: Dalam kalimat kompleks, klausa-klausa tersebut membentuk struktur yang lebih rumit dan membutuhkan pemahaman yang lebih dalam untuk memahami hubungan antara klausa-klausa tersebut.
- Menyampaikan informasi yang lebih lengkap: Karena memiliki dua klausa atau lebih, kalimat kompleks dapat menyampaikan informasi yang lebih kaya dan mendetail daripada kalimat-kalimat yang lebih sederhana.
- Terdiri dari klausa-klausa yang terkait: Klausa-klausa dalam kalimat kompleks saling terhubung dan membentuk satu kesatuan makna. Klausa utama biasanya menjadi inti dari kalimat, sedangkan klausa subordinat memberikan tambahan informasi atau penjelasan terkait dengan klausa utama.
B. Kalimat Kompleks
Kalimat kompleks juga sering disebut dengan kalimat majemuk bertingkat. Kalimat kompleks terdiri dari dua klausa, yaitu klausa utama yang disebut dengan induk kalimat (inti kalimat) dan klausa penghubung yang disebut dengan anak kalimat. Klausa utama bisa berdiri sendiri sebagai kalimat, sedangkan klausa penghubung tidak bisa berdiri sendiri sebagai kalimat karena pada umumnya mereka berfungsi sebagai keterangan kalimat, contoh kalimat kompleks:Saya tidak berangkat ke sekolah karena hujan.Dia tidak kaya semenjak kecil.Saya menilai dia orang yang baik.
Kalimat yang dicetak tebal adalah klausa utama/kalimat inti. Sedangkan kalimat yang diawali dengan kata hubung adalah klausa penghubung. “Karena hujan, semenjak kecil, orang yang baik” adalah contoh klausa penghubung dan mereka tidak bisa berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat. Hal ini berbeda dengan kalimat yang dicetak tebal dimana bisa menjadi kalimat sendiri. Kalimat kompleks dapat kita identifikasikan dengan adanya dua klausa yang menggunakan kata hubung seperti:
sejak, semenjak
ketika, sambil, selama
setelah, sebelum, sehabis, selesai
asalkan, apabila, jika, jikalau, manakala, tatkala
seandainya, seumpama
agar, supaya
walaupun, meskipun, kendatipun, sekalipun,
sehingga, sampai, maka
dengan, tanpa
yang,
bahwa
C. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa utama yang digabungkan sehingga masing-masing klausa tersebut bisa menjadi kalimat sendiri-sendiri jika dipecah. Perhatikan contoh kalimat majemuk di bawah ini:
a. Saya membeli sayur dan ibu membeli roti.
Klausa utama 1: Saya membeli sayur.
Klausa utama 2: Ibu membeli roti.
b. Ayah memakan kolak, tetapi adik memakan es campur.
Klausa utama 1: Ayah memakan kolak.
Klausa utama 2: Adik memesan es campur.
c. Mahasiswa dilarang makan atau minum di dalam kelas.
Klausa utama 1: Mahasiswa dilarang makan di dalam kelas.
Klausa utama 2: Mahasiswa dilarang minum di dalam kelas.
Kata hubung atau konjungsi yang biasa digunakan dalam kalimat majemuk adalah dan, tetapi, atau, sedangkan, serta
D. Kalimat Majemuk Kompleks
Kalimat majemuk kompleks adalah kalimat yang terdiri dari tiga atau lebih klausa dengan komposisi dua klausa adalah klausa utama dan satunya adalah klausa penghubung. Perhatikan contoh kalimat majemuk kompleks di bawah ini:
a. Ibu sedang menulis surat dan ayah sedang mencuci mobil ketika tsunami melanda kota Aceh.
Klausa utama 1: ibu sedang menulis surat
Klausa utama 2: ayah sedang mencuci mobil
Klausa penghubung: ketika tsunami melanda kota Aceh.
b. Jika uang THR turun, ibu akan membelikan saya sepatu, sedankan ayah akan membelikan sarung.
Klausa utama 1: ibu akan membelikan saya sepatu.
Klausa utama 2: ayah akan membelikan sarung.
E. Catatan Penting
Ciri klausa utama adalah bisa menjadi kalimat mandiri ; berdiri sendiri.
Ciri klausa penghubung adalah diawali dengan tanda hubung seperti meskipun, tetapi, ketika, dll dan tidak bisa menjadi kalimat mandiri.
Perbedaan Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks
Dalam bahasa Indonesia, terdapat perbedaan yang signifikan antara kalimat simpleks dan kalimat kompleks. Perbedaan ini terletak pada jumlah klausa yang ada dalam kalimat tersebut. Kalimat simpleks terdiri dari satu klausa tunggal yang dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat. Contohnya, “Dia pergi ke pasar”. Kalimat ini terdiri dari satu klausa dengan subjek “Dia” dan predikat “pergi ke pasar”. Kalimat simpleks cenderung lebih sederhana dan langsung to the point dalam menyampaikan gagasan.
Sementara itu, kalimat kompleks memiliki dua atau lebih klausa yang saling terhubung. Klausa-klausa tersebut dapat berupa klausa utama dan klausa subordinat. Klausa utama adalah klausa yang memiliki arti utama dan dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat. Sedangkan klausa subordinat adalah klausa yang bergantung pada klausa utama dan memberikan informasi tambahan atau penjelasan lebih lanjut. Contohnya, “Dia pergi ke pasar karena mau beli makanan”. Kalimat ini terdiri dari dua klausa, yaitu klausa utama “Dia pergi ke pasar” dan klausa subordinat “karena mau beli makanan”.
Perbedaan lain antara kalimat simpleks dan kalimat kompleks adalah tingkat kompleksitas dan jumlah informasi yang dapat disampaikan. Kalimat simpleks cenderung lebih sederhana dan hanya mengandung satu gagasan utama. Sedangkan kalimat kompleks memiliki struktur yang lebih kompleks dan dapat menggabungkan informasi yang lebih banyak. Dengan demikian, kalimat kompleks dapat digunakan untuk menyampaikan gagasan yang lebih mendalam dan terperinci.
Setelah mengulas berbagai aspek tentang kalimat kompleks, dapat disimpulkan bahwa kalimat kompleks adalah jenis kalimat yang terdiri dari dua atau lebih klausa yang saling terhubung. Dalam bahasa Indonesia, kalimat kompleks dapat dibedakan menjadi kalimat kompleks paratatik dan kalimat kompleks hipotatik. Kalimat kompleks paratatik terdiri dari dua klausa yang setara, sedangkan kalimat kompleks hipotatik memiliki klausa utama dan klausa subordinat.
Ciri-ciri kalimat kompleks meliputi adanya klausa-klausa yang saling terhubung secara makna, struktur kalimat yang lebih kompleks daripada kalimat simpleks, dan penggunaan kata penghubung atau konjungsi untuk menghubungkan klausa-klausa. Dalam menciptakan kalimat kompleks, penting untuk memperhatikan tata bahasa dan struktur kalimat agar pesan yang disampaikan tetap jelas dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar.
Dengan memahami dan menguasai penggunaan kalimat kompleks, kita dapat memperkaya kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. Dalam menulis atau berbicara, menggunakan kalimat kompleks akan menjadikan ungkapan kita lebih variatif dan mendalam. Dengan demikian, kita dapat lebih efektif dalam menyampaikan gagasan, pendapat, atau informasi secara lebih terperinci dan terstruktur.
Originally posted 2023-11-29 09:32:34.