1. ciri-ciri fonologis
Sistem fonologi adalah sistem bunyi pada suatu bahasa. Perubahan bunyi juga bisa diakibatkan karena pengaruh faktor non linguistik seperti yang dijelaskan di atas. Oleh karena itu, perubahann bunyi tersebut antara satu bahasa dengan bahasa lainya berbeda bentuk perubahan bunyinya walaupun, mungkin, faktor penyebab variasi bahasanya adalah sama, contoh:
Dahulu formal atau resmi
Dulu tidak formal atau tidak resmi artinya adalah sama
Duyu gaul
Pada contoh di atas menunjukan bahwa perubahan bunyi berupa pemendekan atuapun perubahan jenis bunyi di akibatkan karena faktor sosial (non linguistik). Kata dahulu berubah menjadi dulu terjadi pemendekan bunyi. Sedangkan pada kata dulu diganti dengan duyu terjadi perubahan bunyi [l] dan [y]. hal ini dikarenakan kedua bunyi tersebut adalah berdekatan. Pada umumnya ragam formal lebih panjang dibandingkan ragam non formal. Misalnya kata tidak (formal) dengan gak (non formal).
2. Ciri-ciri Morfologis
Sistem morfologi mengkaji tentang proses pembentukan kata. Ragam formal dan non formal memiliki ciri-ciri morfologis yang berbeda pula, misalnya:
Contoh proses morfologis dalam bahasa indonesia ragam formal:
Menjualkan morfem {men} + {jual} + {kan}
Mengeluarkan morfem {meng} + {keluar} + (kan)
Memukuli morfem {mem} + {pukul} + {i}
Morfem-morfem dalam pembentukan kata yang berupa afiksasi awalan dan akhiran dalam bahasa Indonesia ragam formal tersebut akan berubah ketika digunakan dalam ragam non formal, misalnya morfem kan berubah menjadi morfem {in} contoh:
Jualin morfem {jual} + {in}
Keluarin morfem {keluar} + {in}
Pukulin morfem {pukul} + {in}
3. ciri sintaksis
sintaksis mengkaji bagaimana pembentukan frase hingga kalimat. Ragam formal dan non formal juga memperlihatkan perbedaanya. Perbedaan tersebut contohnya adalah:
Saya makan bakso subjek + predikat + objek ragam formal
Saya bakso makan subjek + objek + predikat ragam non formal
Dalam ragam non formal pembentukan kalimat tidak selalu berurutan subjek, predikat, objek..
4. ciri leksikon
Selain ciri-ciri fonologis, morfologis, dan sintaksis, ragam formal dan non formal memiliki juga perbedaan, misalnya:
Ia bersekolah di Yogyakarta formal
Ia sekolah di Yogyakarta non formal
Bersekolah dan sekolah pada kalimat di atas berfungsi sebagai verbal. Ragam non formal meletakan leksikon sekolah sebagai verbal meskipun sebenarnya kata tersebut masuk dalam kata benda. Ragam non formal banyak terjadi hal-hal yang serupa.